Rabu, 10 November 2010

Siapa tak kenal Soto?

Siapa yang tak kenal hidangan Soto? Di setiap daerah di Indonesia, umumnya terdapat makanan berkuah ini. Sebut saja ada Soto Betawi, Soto Lamongan, Soto Sokaraja, Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Banjar, Soto Makassar (Coto), Soto Pekalongan (Tauto), Soto Madura, Soto Bandung, Soto Sokaraja, dan Soto Padang.

Asal mula masakan berkuah tercipta pertama kali bisa dibilang masih simpang siur. Bukti antropologis menyebutkan Soto sebagai sajian berkuah, yang dikonsumsi bersama nasi, kemungkinan berawal dari Jawa Tengah sekitar abad pertengahan 18. Awalnya adalah masakan Cina yang melebur dengan tradisi kaum imigran, pedagang, dan pengelana dari berbagai budaya sehingga muncul masakan Soto di tiap-tiap daerah.

Menurut buku karya Dennys Lombard (Nusa Jawa: Silang Budaya), disebutkan asal mula Soto adalah makanan Cina bernama Caudo, yang pertama kali populer di wilayah Semarang. Dari Caudo lambat laun menjadi Soto.

Chef Dosniroha Sitompul, mengungkapkan masing-masing daerah mempunyai filosofi tersendiri dalam hal masakan berkuah ini. Filosofi itu bisa tergantung di mana Soto pertama kali diciptakan, dan isi dalam Soto itu. Misalnya saja Soto Bangkong, bukan berarti Soto itu berisi daging katak. Namun, nama Soto Bangkong tercipta karena berasal dari sebuah kampung di Semarang.

"Arti nama Soto dan isi dalam Soto tidak selamanya sama," kata Chef Dosniroha kepada VIVAnews pada acara Seminar Batik dan Festival Kuliner di Kampus Atmajaya, Sabtu, 25 Oktober lalu.

Lain lagi dengan Soto Tangkar yang berasal dari Betawi. Pada zaman dulu, masyarakat Betawi susah untuk membeli daging. Alhasil dipakailah tulang-tulang sapi untuk mengakali hal itu. Namun, perlahan-lahan Soto Tangkar mulai berubah sesuai perubahan masyarakat. Dari daging yang hanya menempel di tulang menjadi banyak modifikasi menjadi daging utuh, paru, babat, hati sapi.

Penyajian masing-masing Soto juga mempunyai cara berbeda. Soto dihidangkan dengan berbagai macam lauk, seperti telur ayam, daging ayam, daging sapi, daging kerbau. Dilengkapi dengan soun, kecambah, krupuk, perkedel, emping melinjo. Tak lengkap juga tanpa diberi sambal dan kecap.

Soto biasanya dihidangkan dengan nasi, sesuai dengan kebiasaan Indonesia. Namun ada juga yang dihidangkan dengan menggunakan ketupat seperti Coto Makassar, dan memakai mie untuk Soto Mie Bogor.(Petti Lubis, Nur Farida Ahniar - VIVAnews)

Lihat juga :
Wine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar